Jakarta, 19 September 2025 – Pemerintah Indonesia resmi mengumumkan kebijakan subsidi baru untuk transportasi umum yang akan berlaku mulai Oktober 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong penggunaan transportasi massal, mengurangi kemacetan, serta menekan polusi udara di kota-kota besar.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa subsidi akan diberikan untuk moda transportasi seperti TransJakarta, MRT Jakarta, LRT Jabodebek, serta kereta komuter Jabodetabek. Selain itu, beberapa kota lain seperti Surabaya, Medan, dan Makassar juga akan mendapatkan alokasi subsidi untuk sistem bus rapid transit (BRT).
“Kami ingin masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum. Dengan subsidi ini, harga tiket bisa lebih terjangkau, bahkan ada tarif khusus untuk pelajar dan pekerja,” ujar Budi Karya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (19/9).
Besaran subsidi yang dialokasikan mencapai Rp 12 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Pemerintah menargetkan peningkatan jumlah pengguna transportasi umum hingga 40% pada akhir tahun depan.
Kebijakan ini disambut positif oleh masyarakat. Salah satu pengguna MRT, Rani (29), mengatakan bahwa subsidi akan sangat membantu. “Kalau tarif lebih murah, tentu banyak orang yang mau naik transportasi umum. Selain hemat, juga lebih cepat daripada bawa motor sendiri,” ujarnya.
Sejumlah pengamat menilai langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah menurunkan emisi karbon sebesar 31,89% pada 2030 sesuai komitmen perubahan iklim. Namun, mereka mengingatkan agar pemerintah juga meningkatkan kualitas layanan transportasi, seperti ketepatan waktu dan kenyamanan.