Jakarta, 19 September 2025 – Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (19/9). Berdasarkan data Bank Indonesia, rupiah berada di level Rp 15.180 per dolar AS, menguat 65 poin dibanding penutupan sehari sebelumnya.
Penguatan rupiah sejalan dengan optimisme pasar terhadap stabilitas ekonomi domestik dan rencana masuknya investasi asing di sektor manufaktur serta energi terbarukan.
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga ditutup menguat 0,98% ke level 7.420. Saham-saham perbankan dan energi menjadi penopang utama penguatan indeks.
Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, mengatakan faktor eksternal seperti melemahnya dolar AS akibat rencana penurunan suku bunga The Fed pada akhir tahun ini turut memberi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia.
“Investor melihat Indonesia masih menjadi tujuan menarik, dengan fundamental ekonomi yang cukup kuat. Stabilitas politik pasca pemilu juga menambah keyakinan,” ujarnya.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menegaskan pemerintah terus menjaga daya beli masyarakat dengan pengendalian harga bahan pokok dan stimulus fiskal. Hal ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi tetap berada di kisaran 5,1–5,3% pada 2025.