Foto by Prokompin Bontang
Bontang – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, secara resmi menutup sekaligus membuka Program Pelatihan Berbasis Kompetensi APBD Tahun Anggaran 2025 di Aula UPTD Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Bontang, Jalan Prestasi, Kelurahan Bontang Lestari, Selasa (23/9/2025).
Acara ini dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya Kabid Pengembangan Tenaga Kerja Disnakertrans Provinsi Kalimantan Timur Muhammad Abduh, Kepala UPTD BLKI Bontang Ismid Rizal, Kepala Lapas Kelas II A Bontang Suranto, perwakilan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda, serta perwakilan Dinas Ketenagakerjaan.
Dalam sambutannya, Wali Kota menekankan pentingnya pemanfaatan hasil pelatihan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Bontang. Menurutnya, pelatihan berbasis kompetensi ini memberikan keterampilan relevan, baik untuk peluang kerja di dalam negeri maupun luar negeri.
“Pelatihan ini bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kita ingin SDM Bontang mampu bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif sekaligus mengurangi angka pengangguran di daerah,” ujarnya.
Meski terjadi pemangkasan anggaran APBD di tingkat provinsi maupun kota, Pemerintah Kota Bontang tetap berkomitmen menjalankan program pelatihan secara optimal. Selain keterampilan teknis, program ini juga menekankan pembangunan karakter, penguatan nilai spiritual, dan keseimbangan emosional.
Lebih jauh, Neni mengungkapkan rencana Pemkot menghadirkan Job Fair secara berkelanjutan untuk menjembatani pencari kerja dengan perusahaan. Pelatihan pun diberikan kepada warga binaan Lapas Bontang agar mereka memiliki keterampilan bermanfaat saat kembali ke masyarakat.
Tak hanya itu, Wali Kota juga mengajak seluruh peserta dan masyarakat untuk peduli kebersihan kota. “Bontang harus menjadi kota yang bersih dan nyaman. Partisipasi masyarakat adalah kunci,” tegasnya, seraya menyinggung kegiatan World Clean Up Day 2025 yang digelar Dinas Lingkungan Hidup sebagai wujud nyata komitmen tersebut.
Sementara itu, Kepala UPTD BLKI Bontang Ismid Rizal menyampaikan bahwa tahun ini program pelatihan mencakup bidang administrasi listrik, operasi listrik industri, junior sekretaris, media sosial, desain grafis, servis kendaraan injeksi, hingga keterampilan lainnya. Total 60 peserta mengikuti pelatihan, lengkap dengan fasilitas pakaian kerja, kaos olahraga, makan, dan bahan praktik.
“Tujuannya jelas, yakni meningkatkan kompetensi masyarakat sesuai kebutuhan industri dan pasar kerja, mendorong sektor digital, energi terbarukan, serta usaha kreatif,” jelas Ismid.
Di sisi lain, Kabid Pengembangan Tenaga Kerja Disnakertrans Provinsi Kaltim, Muhammad Abduh, memberi motivasi kepada peserta. Ia menegaskan pelatihan hanyalah awal perjalanan pengembangan diri. Peserta diminta aktif bertanya, mencoba, dan menjaga kesehatan selama pelatihan.
Abduh juga menyoroti tingkat kelulusan peserta. Dari 16 orang, tercatat 3 tidak lulus. “Angka ini cukup besar, maka rekrutmen ke depan harus lebih selektif. Jangan sia-siakan kesempatan ini, seluruh biaya ditanggung pemerintah. Peluang kerja terbuka luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri, dan pemerintah siap memberikan rekomendasi serta penempatan,” tegasnya.
Kegiatan ditutup dengan prosesi pelepasan dan penyematan tanda peserta sebagai simbol dimulainya angkatan pelatihan berikutnya.(*)