BERAU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat (DPUPR-Pera) tengah membangun fender di Jembatan Sambaliung, Kabupaten Berau. Proyek strategis senilai Rp34 miliar ini ditujukan untuk melindungi pilar jembatan dari potensi tabrakan kapal di Sungai Berau.
Latar Belakang dan Urgensi
Jembatan Sambaliung menjadi jalur utama yang menghubungkan Tanjung Redeb dengan sejumlah kecamatan menuju Talisayan. Mengingat fungsinya yang vital, jembatan ini perlu mendapat perlindungan ekstra agar bisa terus berfungsi optimal.

“Fender sangat diperlukan untuk menghindari benturan langsung kapal dengan pilar jembatan. Apalagi usia jembatan sudah lebih dari 30 tahun,” ujar I Nyoman Suardika, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Fender Jembatan Sambaliung.
Sebelum perbaikan pada 2023, beberapa kerusakan sempat ditemukan akibat benturan kapal. Hal itu menjadi dasar kuat percepatan pemasangan fender agar insiden serupa tidak terulang.
Spesifikasi dan Teknis Pemasangan
Fender yang dipasang berbahan pipa baja berdiameter 800 mm, diisi beton, dan diperkuat dengan branching pipa baja berdiameter 400 mm. Struktur ini dirancang berdasarkan hasil kajian kecepatan arus sungai, kedalaman, serta jenis kapal yang melintas.

Pemasangan dilakukan di dua pilar utama sisi hulu dan hilir, sehingga total terdapat empat fender. Masing-masing fender terdiri dari 17 titik pancang dan bore pile. Proses pekerjaan meliputi pemancangan pipa, pengeboran, pemasangan branching, hingga pengisian tulangan dan pengecoran beton.
“Sejauh ini progres pekerjaan per 15 September 2025 telah mencapai 62,18 persen. Targetnya bisa selesai tepat waktu pada akhir tahun,” jelas I Nyoman Suardika.
Anggaran dan Penggunaan Dana
Dana sebesar Rp34 miliar yang bersumber dari APBD Kaltim digunakan untuk keseluruhan item pekerjaan, mulai dari persiapan, pengadaan material pipa baja dan besi tulangan, pemancangan, pengeboran, hingga pengecoran beton.
Manfaat dan Dampak
Selama pekerjaan berlangsung, aktivitas lalu lintas air memang sedikit terganggu. Namun, jalur khusus kapal sudah diatur dan diberi rambu-rambu untuk menjaga keamanan pelayaran.
Manfaat besar akan dirasakan masyarakat setelah fender selesai terpasang. Jembatan Sambaliung sebagai satu-satunya akses transportasi darat lintas kecamatan akan lebih terjamin keamanannya.
“Fender dibangun untuk memperkecil risiko benturan langsung ke pilar jembatan yang bisa berakibat fatal bagi aktivitas masyarakat,” tegas I Nyoman Suardika.
Perawatan dan Proyek Serupa
Setelah selesai, kontraktor diwajibkan melakukan pemeliharaan selama satu tahun penuh. Pemprov Kaltim juga memastikan pekerjaan ini sesuai standar karena sebelumnya telah dilakukan penyusunan Detail Engineering Design (DED).
Tak hanya di Berau, pembangunan fender serupa juga sedang berlangsung di Jembatan Dondang, Kukar, yang juga berusia tua. Hal ini menjadi komitmen pemerintah daerah untuk menjaga infrastruktur vital dari ancaman kerusakan.(DM)