TANJUNG REDEB — Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi, menegaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kabupaten Berau dalam menyukseskan program pendidikan gratis yang dicanangkan Gubernur Kaltim. Ia menilai, meski program ini sudah berjalan dengan alokasi anggaran besar, masih ada sejumlah kendala yang perlu dievaluasi bersama.

“Kendatipun sudah digulirkan dengan anggaran lebih dari lima triliun rupiah, kita akui masih ada kekurangan. Salah satunya penyediaan seragam sekolah yang baru terealisasi untuk tingkat SMA,” ujar Sumadi.

Ia berharap, ke depan pemerintah daerah dapat berkolaborasi agar program pendidikan gratis ini juga menyentuh jenjang SD dan SMP, termasuk kebijakan pembebasan uang masuk sekolah.

“Ke depan, kami ingin sinergi lebih kuat antara Pemprov dan Pemkab, supaya manfaatnya benar-benar dirasakan seluruh pelajar di Berau,” katanya.

Sumadi juga menegaskan, DPRD Berau siap mendukung program prioritas pemerintah provinsi, termasuk pemberian insentif bagi guru negeri maupun swasta. Namun, ia meminta masyarakat memahami bahwa pelaksanaan di tahun pertama pasti belum sempurna.

“Namanya tahap awal, tentu ada hal yang perlu diperbaiki. Tapi kami optimis, dengan evaluasi dan perencanaan yang matang, pelaksanaannya di tahun berikutnya akan jauh lebih baik,” tegasnya.

Selain fokus pada pendidikan gratis, Sumadi juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Berau.

Ia mengusulkan gagasan besar, yakni menciptakan gerakan “Satu Rumah Satu Sarjana” atau bahkan “Satu Rumah Satu Pengusaha” sebagai langkah nyata dalam membangun masyarakat yang mandiri dan produktif.

“Selama ini banyak lulusan perguruan tinggi yang bingung setelah lulus. Padahal, potensi daerah kita sangat besar, terutama di sektor pertanian. Kita harus ubah pola pikir, jangan selalu berharap kerja di kantor, tapi ciptakan peluang sendiri lewat wirausaha,” tutupnya.