Jembatan Kelay III Jadi Prioritas, DPRD Desak Pemkab Segera Wujudkan Akses Pesisir

BERAU – Dorongan agar pembangunan Jembatan Kelay III segera direalisasikan kembali menguat. Wakil Ketua II DPRD Berau, Sumadi, menegaskan bahwa proyek strategis tersebut bukan hanya simbol kemajuan, tetapi kebutuhan nyata bagi masyarakat di wilayah pesisir selatan yang terus berkembang.

Menurut Sumadi, perkembangan jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi di kawasan pesisir menuntut adanya akses transportasi yang lebih efisien antara Tanjung Redeb dan Sambaliung. Ia menilai, pembangunan Jembatan Kelay III menjadi solusi penting untuk mengatasi ketimpangan pembangunan antarwilayah.

“Masyarakat pesisir semakin banyak dan aktivitas ekonominya juga meningkat. Pemerintah harus melihat itu sebagai alasan kuat untuk mempercepat pembangunan jembatan ini,” tegas Sumadi.

Politisi Partai Golkar ini juga mengingatkan agar pembangunan tidak berhenti di tahap wacana seperti sebelumnya. Ia menilai, proyek sebesar ini harus disiapkan secara matang, baik dari sisi master plan, pendanaan, maupun kepastian jadwal pelaksanaan.

“Kita tidak ingin Jembatan Kelay III hanya jadi rencana di atas kertas. Ini kebutuhan rakyat, bukan proyek gagah-gagahan,” ujarnya menegaskan.

Rencana pembangunan Jembatan Kelay III sebenarnya telah dibahas sejak tahun 2012, namun progresnya baru menunjukkan tanda konkret pada 2026 mendatang. Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau memastikan proyek ini akan menjadi salah satu infrastruktur terbesar di daerah tersebut.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan DPUPR Berau, Benny Sepriady, menjelaskan bahwa jembatan dengan panjang lebih dari 200 meter itu akan menggunakan skema kontrak tahun jamak (Multi Years Contract / MYC) mengingat besarnya nilai investasi dan kompleksitas pekerjaan.

“Pembangunan tidak bisa diselesaikan dalam satu tahun anggaran. Karena itu, akan dilakukan secara bertahap dengan sistem MYC,” terang Benny.

Sumadi berharap, keberadaan Jembatan Kelay III nantinya benar-benar membawa manfaat besar bagi masyarakat, khususnya dalam memperlancar arus barang, mobilitas warga, dan membuka peluang ekonomi baru di wilayah pesisir selatan Berau.

“Kalau konektivitas lancar, ekonomi juga ikut bergerak. Inilah wujud pembangunan yang benar-benar dirasakan masyarakat,” pungkasnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!