BERAU – Proyek strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) untuk pengamanan Jembatan Sambaliung di Kabupaten Berau terus menunjukkan kemajuan pesat. Setelah fokus mengerjakan struktur fender di satu sisi pilar utama, kini kontraktor pelaksana telah beralih untuk memulai pengerjaan di sisi pilar berikutnya.Peralihan ini menandai masuknya proyek senilai Rp 35 miliar ini ke tahap selanjutnya, mendekati target penyelesaian di akhir tahun 2025.Berdasarkan data teknis, Jembatan Sambaliung akan dilindungi oleh fender di dua pilar utamanya (Pilar 1 dan Pilar 2), yang masing-masing akan dipasangi fender di sisi hulu dan hilir. Dengan rampungnya pengerjaan di satu pilar, fokus alat berat dan pekerja kini dialihkan sepenuhnya untuk memasang struktur serupa di pilar vital lainnya.
“Pekerjaan di titik pertama telah rampung sesuai jadwal. Sekarang kami memindahkan fokus dan memulai pengerjaan di sisi pilar selanjutnya,” ujar Nyoman Suardika, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Fender Jembatan Sambaliung, Senin (3/11/2025).


Nyoman menjelaskan bahwa progres per pertengahan September lalu yang mencapai 62,18 persen telah mencakup pekerjaan persiapan dan sebagian besar konstruksi di titik pertama.
“Target kami tetap, yakni seluruh pekerjaan selesai tepat waktu pada akhir tahun ini,” tegasnya.
Spesifikasi dan Metode Kerja Tetap SamaPengerjaan di sisi baru ini akan mengadopsi metode dan spesifikasi teknis yang sama dengan sisi sebelumnya. Struktur fender utama akan menggunakan pipa baja berdiameter 800 mm yang kemudian diisi dengan tiang bore beton (bore pile).
Struktur ini akan diperkuat dengan bracing atau pipa percabangan baja berdiameter 400 mm untuk memastikan fender kokoh menahan benturan.
“Metodologinya sama persis: pemancangan pipa utama, pemasangan bracing, perakitan tulangan, dan terakhir pengecoran beton,” tambah Nyoman.

Proyek ini dianggap krusial untuk melindungi Jembatan Sambaliung—yang merupakan urat nadi transportasi antara Kecamatan Sambaliung dan Tanjung Redeb—dari potensi bahaya tubrukan kapal. Fender yang ada saat ini usianya sudah lebih dari 10 tahun dan dinilai mendesak untuk diganti.
Selama pengerjaan di sisi baru ini, rekayasa lalu lintas air di Sungai Berau akan tetap diberlakukan. Jalur khusus kapal akan diatur untuk menjamin keamanan pelayaran sekaligus memberikan ruang kerja yang aman bagi kontraktor.(*)
