BERAU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pendidikan kembali menggelar Festival Literasi 2 dan Unjuk Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tahun 2025, Senin (24/11/2025) di Kantor Dinas Pendidikan Berau.
Agenda tahunan ini menjadi wujud nyata komitmen daerah dalam memperkuat budaya literasi sebagai fondasi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, selaku Bunda Literasi Kabupaten Berau, menegaskan bahwa literasi adalah kunci kemajuan daerah, terutama di masa transisi ekonomi Berau dari sektor pertambangan menuju pariwisata, ekonomi kreatif, dan UMKM.
“Pembudayaan literasi bukan hanya tugas Bunda Literasi atau Dinas Pendidikan, tetapi tanggung jawab kita semua. Tanpa SDM berkualitas, kekayaan alam tidak akan mampu membawa kemajuan,” tegasnya.
Literasi Berbasis Alam dan Penguatan Ekonomi Lokal
Sri Juniarsih menyoroti bahwa literasi saat ini bermakna luas. Tidak lagi terbatas pada kegiatan membaca dan menulis di ruangan, tetapi juga mencakup pembelajaran berbasis pengalaman dan eksplorasi lingkungan. Ia mencontohkan kolaborasi dengan sektor perikanan yang mampu melahirkan produk bernilai ekonomi, seperti olahan ikan dan kerang darat yang kini telah mengantongi sertifikat halal dan izin PIRT.
“Dengan berada di alam, anak-anak bisa menemukan inspirasi dan memahami potensi ekonomi daerah,” ujarnya.
Bupati juga mendorong setiap organisasi perangkat daerah (OPD), instansi keamanan, layanan publik, dan organisasi perempuan untuk menghadirkan pojok literasi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Menurutnya, pojok literasi harus menjadi ruang belajar yang hidup dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Tidak lupa, ia menyampaikan apresiasi kepada sekolah-sekolah di Berau yang meraih penghargaan tingkat provinsi dalam bidang perpustakaan dan literasi.
300 Karya Siswa Dipamerkan, Semangat Kreativitas Tetap Bergelora
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Berau Mardiatul Idalisah mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Festival Literasi 2025 tetap berlangsung dengan semangat tinggi meski lebih sederhana. Sekitar 300 karya siswa dipamerkan, mulai dari pantun, puisi, cerpen, komik, poster, hingga naskah drama.
Ia mengingatkan kembali keberhasilan Festival Literasi tahun sebelumnya, di mana lebih dari 3.000 karya anak-anak Berau berhasil dibukukan melalui kerja sama dengan penerbit Nyala Nesia.
“Karena saya menulis, maka saya ada. Menulis adalah jejak peradaban, dan kami ingin membiasakan seluruh warga pendidikan untuk berkarya,” kata Mardiatul.
Ia berharap dukungan Bunda Literasi dapat membantu memperluas distribusi buku-buku karya siswa dan guru ke seluruh satuan pendidikan, sehingga dapat menjadi sumber inspirasi sekaligus pemantik kreativitas generasi muda.
Berau Targetkan Jadi Barometer Pendidikan di Kaltim
Dinas Pendidikan menegaskan komitmennya menjadikan Berau sebagai barometer pendidikan di Kalimantan Timur. Melalui Festival Literasi dan P5, mereka menargetkan peningkatan partisipasi siswa, penguatan praktik terbaik literasi, serta lahirnya lebih banyak karya kreatif yang relevan dengan kebutuhan masa depan.(*)
